Saturday, November 3, 2012
Edit
Sebanyak 150 Ribu Tentara Nazi Adalah Yahudi
Sungguh suatu hal yang ironi jika sebuah partai yang berideologikan anti-Semit dan dituduh melakukan genosida terhadap kaum-kaum Yahudi ternyata memiliki begitu banyak tentara Yahudi di dalam ketentaraan Jerman, terlebih lagi hal ini diketahui dan disahkan oleh Hitler sendiri.
Seorang peneliti Universitas Cambridge, Bryan Mark Rigg, telah membuktikan hal ini dan secuil potongan sejarah ini telah ia bukukan dengan judul Hitler’s Jewish Soldiers.Walaupun berdasarkan Hukum Nuremberg tahun 1935 bahwa seluruh orang berdarah Yahudi atau setengah Yahudi (mischlinge) tidak cocok untuk masuk ke dalam pelayanan militer, Rigg mampu menulusuri dan menemukan setidaknya terdapat 1.200 orang Yahudi yang tergabung ke dalam ketentaraan Nazi, termasuk 2 marsekal lapangan, 15 jenderal, 8 letnan jenderal, dan 5 mayor jenderal. Bahkan, beberapa di antara tentara-tentara Yahudi tersebut ada yang mendapatkan lencana kehormatan tertinggi dari Hitler: Knight Cross.
Beberapa di antaranya pun aktif dalam keanggotan SS Gestapo, polisi rahasia SS dan sebagai petugas-petugas keamanan di kamp konsentrasi yang disebut dengan Ordnungdienst.
Dari sini buku tersebut mengarahkan pembaca untuk memberikan kesimpulan dalam bentuk pertanyaan, “Apa yang terjadi dengan klaim Hitler bahwa dia berjuang untuk menyingkirkan yahudi sebanyak-banyaknya dari tanah Jerman, lalu ternyata Hitler mengizinkan mereka berjuang bersama-sama melawan Bolshevisme dan industri keuangan kapitalis? Jika Hitler mengizinkan begitu banyak Yahudi di dalam ketentaraannya, bagaimana mungkin ia mampu melakukan holocaust?”
Pertanyaan yang kedua akan sulit dijawab, selalu ada polemik dalam masalah tersebut, bipolar antara holocaust mania dan holocaust denials.
Pertanyaan yang pertama inilah yang mudah untuk dijawab. Menurut Riggs, terdapat 60 ribu tentara Jerman yang salah satu orang tuanya adalah Yahudi dan 90 ribu tentara yang kakeknya berdarah Yahudi. Sebagian dari tentara itu beranggapan jika mereka masuk ke dalam ketentaraan, Nazi tidak akan menyakiti dirinya atau keluarganya.
Di dalam Mein Kampf, Hitler dengan jelas telah menunjukkan kebenciannya terhadap Yahudi dan menyalahkan kesengsaraan bangsa Jerman di pundak Yahudi yang selalu berkhianat, licik, dan tidak nasionalis. Walaupun holocaust tidak disebutkan terang-terangan di dalam buku tersebut, Hitler begitu ingin mengenyahkan mereka semua dari kewarganegaraan Jerman. Itulah sebabnya muncul program pendeportasian warga Yahudi, salah satu program tersebut justru bekerja sama dengan organisasi Yahudi di Jerman untuk bersama-sama memindahkan warga Yahudi Jerman ke Palestina.
Beratus-ratus tahun kaum Yahudi berasimilasi dengan bangsa Jerman dan melakukan pernikahan antarbangsa atau antarras membuat usaha menyingkirkan Yahudi menjadi sangat sulit, terlebih lagi ketika mereka telah memasuki dunia kemiliteran sejak lama, termasuk saat PD I. Beberapa dari mereka adalah orang-orang yang dianggap berjasa pada PD I sehingga sudah terlanjur dianggap pahlawan oleh sebagian besar rakyat Jerman. Jika Hitler tiba-tiba menyingkirkan orang-orang seperti ini, entah bagaimana reaksi warganya.
Itulah sebabnya, Hitler membiarkan atau bahkan mengizinkan mereka yang dianggap Yahudi tetap berada di dalam ketentaraan.
Related Posts