-->

Khawatir Perang Malaysia-Filipina, Warga Sabah Kabur

Liputan6.com, Kota Kinabalu : Merasa khawatir terhadap nasibnya jika tetap memaksakan diri tinggal di daerah konflik antara Malaysia-Filipina, sejumlah warga Sabah pun kabur dari daerah pantai timur seperti Semporna dan Lahad Datu. Mereka mengaku telah merasa tak tenang sejak pihak bersenjata Sulu mendarat di sana sekitar tiga pekan lalu.
Seperti diberitakan laman The Star Online, Rabu (6/4/2013), salah satu dari mereka yang kabur dari wilayah konflik itu adalah guru SD Jenny Edward (24). Guru yang mengajar di sebuah sekolah di Pulau Bum Bum dekat lepas Pantai Semporna itu mengatakan, dia dan banyak guru lainnya memutuskan kembali ke kampung halaman masing-masing di tempat lain di negara tersebut sejak 1 Maret.
"Kami mendengar banyak rumor, dan sekolah-sekolah di seluruh wilayah itu mulai ditutup. Jadi kami juga diminta untuk kembali ke desa kami sampai pemberitahuan lebih lanjut," katanya.
Jenny mengatakan, sebagian besar dari mereka meninggalkan wilayah konflik itu menggunakan pesawat dan meninggalkan kendaraan mereka di Pulau Semporna. "Akan memakan waktu terlalu lama jika mengendarai mobil, kami ingin pergi secepatnya," ujar guru yang mengaku berasal dari Beaufort itu.
Dia juga mengatakan, semua orang khawatir karena mereka tidak yakin dengan apa yang sebenarnya terjadi.
"Tidak ada gunanya mengambil risiko dengan tetap di sana," tambahnya.
Seorang warga lainnya yakni Samad Sinumin (40) yang bekerja di sebuah departemen pemerintah mengatakan, awalnya ia mengira para pengikut yang memproklamirkan diri sebagai pengikut Sultan Sulu dari Filipina akan menyerah secara damai. Namun ternyata konflik antara pasukan tersebut dan pihak Malaysia malah pecah.
"Akhirnya saya kembali ke Lahad Datu untuk membawa keluar ibu saya, karena saya tidak merasa nyaman meninggalkan ia di sana. Meskipun pihak berwenang mengatakan semuanya telah di bawah kendali, ada banyak rumor dan saya merasa tak aman bagi ibuku jika tetap berada di sana," tandasnya.

Konflik diawali pada 12 Februari 2013 lalu, sekitar 100 orang Filipina mengaku atas perintah Sultan Jamalul Kiram III, menyeberang ke Sabah, dari Mindanao menggunakan kapal.
Mereka menduduki Desa Tanduo di Lahad Datu. Dengan dalih sebagai ahli waris Sultan Sulu, orang-orang itu bersikukuh, Sabah adalah wilayah milik leluhur mereka. Sebuah klaim yang mengundang pertikaian dengan aparat Malaysia.
Pada akhirnya negosiasi pun diupayakan kedua pihak. Namun, menemui jalan buntu. Pihak Malaysia menyatakan tidak akan segan-segan untuk mengangkat senjata demi mengusir tentara Sulu keluar dari Sabah. Kabar terakhir, 8 polisi Malaysia tewas dan 19 tentara Sulu meregang nyawa.(Tnt)

0 Response to "Khawatir Perang Malaysia-Filipina, Warga Sabah Kabur"

Post a Comment